Bukit dengan tebing tegak berwarna putih, khas daerah karst, dihiasi pohon-pohon tinggi menjulang, sebagian ditutup kabut tipis berwarna putih. Mendung tebal menggantung di langit Desa Kesungai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur, sekitar 145 kilometer sebelah barat daya Kota Balikpapan. Ketika menanyakan lokasi Goa Tengkorak kepada seorang ibu yang kebetulan melintas di jalan desa itu, dia tidak langsung menjawab. Matanya malah menatap penuh rasa aneh. "Wah, mana berani saya pergi ke sana," jawabnya sambil menunjukkan lokasi goa itu berada. Ternyata, bukan hanya petunjuk lokasi goa didapat, tetapi juga tambahan rasa takut. Mendengar kata tengkorak di dalam goa, yang terbayang adalah misteri menakutkan. Tetapi, mana ada hantu di siang hari…. Goa Tengkorak terletak di tengah sebuah tebing kapur tegak berwarna putih. Ketinggian tebing itu sekitar 50 meter, dan ceruk itu berada pada ketinggian sekitar 30 meter.
Goa itu sebenarnya hanya sebuah ceruk di tebing, ruangan dengan tinggi sekitar 1,5 meter, lebar 2 meter, panjang 3 meter. Tapi, di ujung ceruk itu masih ada sebuah lorong sempit yang entah seberapa panjang ke dalam tebing. Goa di gunung karst bisa jadi di luar tampak kecil, namun sebenarnya sebuah lubang ke perut Bumi yang besar dan panjang. Goa ini berisi puluhan tengkorak dan tulang belulang manusia. Saat ini ada 35 tengkorak dan 170 tulang belulang serta sejumlah serpihan tulang. Menurut Derom, warga Desa Kesungai, saat ini ada satu tengkorak yang disimpan di Museum Negeri Kalimantan Timur (Kaltim) di Tenggarong. Menurut warga, tulang belulang manusia yang disusun rapi itu adalah mayat nenek moyang mereka. Perjalanan menuju ke tempat wisata ini sudah sangat mudah karena berada di sebuah desa yang terletak di pinggir jalan trans Kalimantan Balikpapan-Banjarmasin. Tepatnya berada di sebelah kanan jalan dari arah Balikpapan ke Banjarmasin. Sebuah papan petunjuk kecil dipasang di pinggir jalan. Jarak dari jalan utama hingga goa sekitar empat kilometer dengan jalan tanah, namun bisa dilewati kendaraan roda empat hingga Desa Kesungai.
Thursday, 15 August 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment